Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 menjadi momen membanggakan bagi SMA Negeri 1 Petang, Kabupaten Badung, Bali. Sekolah ini berhasil meloloskan 16 siswanya ke berbagai perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. SNBP 2025 sendiri diikuti oleh 776.515 siswa dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 173.028 siswa yang dinyatakan lulus, sementara 603.487 lainnya belum berhasil. Tahun ini, SMA Negeri 1 Petang mendapat kuota 40% siswa eligible dari keseluruhan siswa kelas XII. Sekitar 70 siswa yang akhirnya mendaftarkan diri setelah melewati berbagai pertimbangan dan konseling bersama panitia dan guru BK.

Waka Kurikulum, I Gusti Putu Agung Arimbawa, S.Pd., M.Pd. pada Kamis (20/3) menyatakan bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para siswa yang telah lolos. “Selamat dan jangan sia-siakan kesempatan ini. Mohon diimbaskan kepada adik-adik kelasnya agar mereka juga bisa lolos SNBP,” jelasnya di hadapan 16 siswa yang lolos.
Tahun ini, salah satu siswa kembali lolos di Kedokteran Universitas Udayana, yaitu I Made Adi Kusuma Wijaya. Dek Adi, begitu ia akrab disapa mengatakan telah mempersiapkan sejak kelas X. “Sudah mempersiapkan sejak kelas X ikut lomba-lomba karya tulis,” jelasnya saat ditemui di sela-sela ujian sekolah.
Sebanyak tujuh siswa lolos di beberapa jurusan di Universitas Udayana. Ada empat siswa yang lolos di Undiksha, serta sisanya lolos di Politeknik Negeri Bali. Keenambelas siswa ini memiliki cerita masing-masing dalam mempersiapkan diri menjelang SNBP.
Seperti cerita dari Ni Putu Alodya Firnia Dewi. Ia berhasil lolos di Sastra Inggris Universitas Udayana dan sempat mengalami kegalauan harus memilih Hubungan Internasional atau Sastra Inggris. Ia sempat melakukan konseling ke panitia SNBP dan wali kelas, akhirnya memilih Sastra Inggris. “Perasaan saya sangat campur aduk setelah membuka pengumuman kelulusan. Saya senang sekali, hingga saya sampai tidak percaya karena saya awalnya sangat pesimis untuk lolos di jalur ini. Di sisi lain, saya sungguh merasa bersyukur karena sudah dimudahkan jalannya menuju universitas tujuan saya,” jelasnya dengan sumbringah.

Siswa yang juga aktif di Gerakan Pramuka ini mengungkapkan kecintaannya dengan bahasa asing yang akhirnya membuatnya lebih memilih Sastra Inggris. “Saya merasa belajar bahasa dan sastra merupakan hal yang menyenangkan dan memberi saya banyak benefit. Walau sebenarnya skill berbahasa inggris saya belum cukup baik, tapi saya bertekad untuk mempelajari Sastra Inggris lebih dalam di jenjang selanjutnya. Selain itu, menurut saya Sastra Inggris memiliki peluang kerja yang cukup luas dan beragam, sehingga saya tertarik untuk mengambil jurusan yang satu ini,” tutupnya dengan senyum.
Siswa lain yang juga lolos adalah I Gusti Made Dharma Sentana Abimanyu. Ia lolos di (D4) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Negeri Bali mengatakan bersyukur dan senang karena bisa lolos di jurusan yang digemari. “Saya tertarik di bidang TI khususnya bidang pemograman. Selain itu saya juga termotivasi karena sepupu saya yang terjun di dunia pemograman terlebih dahulu,” jelas siswa yang juga aktif di kegiatan paskibra ini.